• * Misi yahudi lenyapkan indonesia

    Disarikan dari ceramah-ceramah penyusun di Depag lantai 7, 20-3-2007, berjudul “ ZIONISME dan FREEMASONRY “, Di Masjid Istiqlal 12-4-2007, berjudul “ Mewaspadai Yahudi dan Musyrik”. Di FAKTA ( Forum Anti Kristenisasi dan Pemurtadan ) Jakarta Timur 26-1-2008 berjudul “ Ahmadiyah dan Yahudi “ dan lain-lain.

    READ-MORE
  • SEMOGA BERMANFAAT

    [caption id="attachment_111" align="alignright" width="300" caption="Image with caption"][/caption] Mauris elit. Donec neque. ...

    read-more
  • Etiam augue pede, molestie eget.

    read-more
  • Hellgate is back

    read-more
Previous Next

Archive for November 2012


ALQOIMKALTIM.COM, NAZARET--Sumber-sumber media Israel, Rabu (7/7), mengungkapkan adanya sebuah jaminan dari Amerika kepada entitas Zionis Israel, yang disebutnya sebagai surat “rahasia”. Dalam surat tersebut Washington  berjanji membangun kerjasama dengan Zionis Israel dalam bidang tenaga nuklir.

Radio militer Israel dalam siarannya, Rabu (7/7), mengatakan, “Amerika Serikat telah menyampaikan surat jaminan rahasia kepada Israel, yang isinya Amerika berjanji membangun kerjasama antara kedua belah pihak dalam bidang tenaga nuklir untuk tujuan sipil, meskipun Israel tidak tergabung dalam perjanjian internasional untuk larangan penyebaran senjata nuklir.
Radio militer Israel menyebutkan, dalam suratnya pihak Amerika berjanji menjual bahan pemecah nuklir kepada Israel yang mungkin digunakan untuk pembangkit listrik, di samping teknologi dan berbagai bahan lainnya.
Pemerintah Amerika juga berjanji kepada Israel akan menggunakan ungkapan-ungkapan baru melalui pernyataan-pernyataan yang disampaikan secara terang-terangan, yang menegaskan bahwa Israel adalah Negara bertanggung jawab menahan diri berkaitan dengan kemampuannya, demikian menurut radio militer Israel.
Sementara itu sejumlah media massa memberitakan yang intinya bahwa Presiden Amerika Barack Obama akan menekan entitas Zionis Israel untuk menandatangani piagam larangan penyebaran senjara nuklir.
Obama mengatakan dalam konferensi pers usai pertemuannya dengan PM Israel Benyamin Netanyahu, bahwa Amerika tidak akan meminta Israel melakukan apapun yang akan membahayakan keamanannya. Red: Krisman Purwoko
Red : Enoz Trapfosi
Sumber : Info Palestina

Read More

Mungkin bisa iya atau tidak, itu terserah kehendak kalian sendiri, tapi saya akan jelaskan bahwa apa definisi dari Project Bluebeam itu:

Read More



Amerika Serikat terungkap akan menghancurkan Kota Makkah dan Madinah.

NEW YORK -- Meski Arab Saudi disebut-sebut sebagai salah satu sekutu utama Amerika Serikat, ternyata negeri Paman Sam itu memiliki agenda tersembunyi untuk menghancurkan dua kota suci umat Islam yang berada di Saudi, Makkah dan Madinah. Kabar itu terungkap setelah materi kursus militer untuk para perwira AS bocor ke media massa.

Seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (11/5), dalam salah satu kursus militer yang digelar Pentagon, Amerika mendoktrin para perwira AS masa depan, bila Islam adalah musuh yang wajib dihancurkan. Karena itu, Amerika mengagendakan bakal menghancurkan tempat-tempat suci umat Islam, yakni Makkah dan Madinah --kota tempat Ka'bah dan makam Nabi Muhammad SAW berada-- dengan bom atom pada desember 2012.
Bersama dengan Israel saat serang Iran. AS bakal melontarkan bom atom ke Makkah dan Madinah laiknya saat mereka membumihanguskan Kota Hirosima dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II.

The Guardian melaporkan, pelatihan selama satu tahun yang digelar di Sekolah Gabungan Angkatan Bersenjata AS di Norfolk, negara bagian Virginia itu, merupakan upaya Amerika mendapatkan para prajurit dan pemimpin masa depan yang bakal melakukan perang total terhadap 1,4 miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini yang mengesalkan, dalam pelatih itu para perwira diminta tidak mempedulikan berapa banyak nyawa warga sipil Muslim yang bakal melayang.

Instruktur Angkatan Darat AS yang mengajar dalam pelatihan itu, Letkol Mattew Dooley menyatakan, dirinya tidak percaya ada konsep Islam moderat. Dooley mengatakan, agama Islam dan para pengikutnya masuk dalam kategori musuh yang dapat mengancam eksistensi AS.

"Mereka (Muslim) membenci segala hal tentang kamu (warga Amerika) dan tidak akan mau hidup berdampingan dengan kamu hingga kamu lenyap," ungkap Dooley dalam sebuah presentasi Juli 2011 lalu, seperti dilaporkan AP.

Dooley juga memprovokasi, teori perang yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa sudah tidak relevan dengan teori perang sesungguhnya. "Ini membuka opsi baru, di mana perang dengan penduduk sipil boleh dilakukan, jika diperlukan. Sebab, sudah ada sejarahnya seperti Tokyo, Hiroshima, dan Nagasaki," kata Dooley.

Skenario Amerika berikutnya adalah ingin menjadikan Saudi terancam kelaparan dan Islam. Meski awalnya menutup-nutupi pelatihan tersebut, Pentagon akhirnya menghentikan kursus tersebut. AP melaporkan, penghentian kursus tersebut diawali protes seorang perwira yang menilai materi kursus bertentangan dengan pernyataan pemimpin AS tahun lalu, yang mengatakan AS memerangi kelompok fundamentalis Islam, bukan memerangi ajaran Islam.

Pentagon pun memerintahkan penyidikan materi kursus militer tersebut. Akhirnya, para petugas termasuk instruktur kursus, Dooley diskor Pentagon. Tapi mereka tidak dipecat.

Sejatinya, pelatihan militer bagi perwira AS yang menargetkan umat Islam bukan kali ini saja. Tahun lalu terkuat, FBI menghentikan kursus militer serupa. Seperti kata pepatah, serapat-rapatnya bangkai ditutupi, akhirnya tercium juga. Meski Pentagon dan Gedung Putih berusaha menutup rapat niat jahat tersebut, rencana membumihanguskan kaum Muslimim yang ingin hidup di dalam naungan syariat Islam dan menolak sistem yang coba diterapkan AS terungkap juga.

Read More

Inilah Isi Dokumen Rahasia Amerika Serikat yang Dibocorkan Wikileaks

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Wikileaks beraksi lagi. Kali ini situs pembocor dokumen rahasia itu mengungkap 250 ribu kawat diplomatik dan catatan diplomatik lainya milik Amerika Serikat. Berikut adalah poin-poin penting yang terkuak dari dokumen Wikileaks.

Dari dokumen-dokumen yang dibocorkan itu terungkap sepak terjang diplomasi AS dimana diplomat memerintahkan agar sekutu maupun musuh dimata-matai. Fakta menarik lain yang terungkap adalah Raja Saudi Arabia, Abdullah, mendorong Washington untuk segera membom Iran.

Yang jelas, kebocoran kali ini mengungkap lebih detail soal isi perut strategi politik dan militer AS. Bocornya informasi ini langsung ditangkap oleh harian The New York Times, Guardian, dan beberapa media lainnya. Kawat diplomatik yang dibocorkan paling baru tercatat pada bulan Februari 2010.

Pada kawat diplomatik yang masuk kategori rahasia tersebut, terungkap bahwa pemimpin Arab secara pribadi mendesak agar AS melakukan serangan udara terhadap Iran. Para pejabat AS telah diperintahkan untuk memata-matai kepemimpinan PBB. Evaluasi bulanan yang dilakukan Washington atas isu-isu internasional paling sensitif  juga terungkap disini.

Misalnya pergeseran dalam hubungan antara Cina dan Korea Utara, tingginya tingkat kekhawatiran atas ketidakstabilan Pakistan. AS dan Inggris mengkhawatirkan atas keamanan program senjata nuklir Pakistan, dengan para pejabat negara tersebut juga memperingatkan bahwa negara itu menghadapi keruntuhan ekonomi dan pegawai pemerintah bisa menyelundupkan keluar bahan nuklir yang cukup untuk teroris untuk membangun bom nuklir. Adapula rincian upaya AS untuk memerangi Alqaidah di Yaman.

Selain itu, gerahnya AS atas korupsi di Afghanistan, satu kawat mengungkap wakil presiden Zia Massoud membawa uang 52 juta dolar  secara tunai. Hal ini terungkap saat ia dihentikan dalam perjalanan ke Uni Emirat Arab. Massoud membantah mengambil uang tersebut dari Afghanistan.

Dugaan bahwa Rusia dan badan-badan intelijen memanfaatkan bos mafia untuk melakukan operasi kriminal, dengan satu kawat yang menyebutkan bahwa Rusia telah menjadi 'negara mafia virtual'.

Hubungan yang sangat erat antara  Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi, yang menyebabkan kecurigaan AS. Sebuah dokumen juga mengungkap sebuah hadiah bahwa Italia mendapatkan kontrak energi yang menguntungkan. 

Pemerintah AS pun sontak khawatir bahwa publikasi terbaru dari Wikileaks membahayakan keselamatan para diplomat AS di luar negeri. Tidak cuma itu As juga mengkhawatirkan keselamatan intelijennya di luar negeri. "Serta orang-orang dari penjuru dunia yang datang ke AS tuntuk memperjuangkan demokrasi dan pemerintahan terbuka," demikian pernyataan Gedung Putih.

Namun pengelola Wikileaks, Julian Assange, menganggap enteng kekhawatiran itu. Ia menilai pemerintah AS takut untuk dimintai pertanggungjawaban atas sepak terjangnya.

Read More
Unduh Adobe Flash player